[10] 28 Detik by Ifa Inziati

Nyebelin, tapi bikin penasaran.

Cantik, tapi belagu.

Ngeselin, tapi pengin dijadiin pacar.

Sebenarnya, kamu ini terbuat dari apa, sih?

Kamu membuatku membangun harapan sekaligus meruntuhkannya. Seluruh impian yang sudah kubangun seumur hidup buyar seketika.

Hanya butuh waktu 28 detik untuk secangkir kopi yang nikmat. Tapi, untuk meraih hatimu? Berapa lama lagi harus kukorbankan egoku?

28 Detik, Bentang Pustaka

Ifa Inziati

***

Jujur saja, blurb-nya membuatku kecewa. Well, aku nggak terlalu suka sinopsis novel yang seperti demikian. Aku lebih suka sinopsis yang langsung pada inti cerita novel. Dan aku mengeluhkan size dari novel ini yang terlalu besar, jadi nggak terlalu nyaman ketika dibaca.

Tapi… aku sempat membaca lomba novel dari Bentang Pustaka, mengenai passion show. Dalam hati, berjanji akan membaca naskah para pemenangnya. Dan secara kebetulan, ternyata pemenang pertamanya adalah Ifa Inziati, yang kukenal di Goodreads dengan bacaan yang begitu kaya. Jadi, aku pun akhirnya memutuskan untuk membeli dan percaya nggak bakal kecewa.

Seperti pada sampul novelnya, dengan gambar coffee grinder. Ini soal passion para tokohnya di KopiKasep. Dan eksekusi yang dilakukan Ifa juga cukup unik, karena dari sudut pandang Simoncelli—si coffee grinder.

Karakter

Oh, karakter yang digambarkan oleh Simoncelli membuatku meringis geli. Aku jadi ingat kedekatanku dan teman-teman di kampus. Kehangatan yang diselingi dengan canda tawa, ah sungguh menguarkan nostalgia buatku. Sayangnya aku nggak bisa berimajinasi bagaimana rupa tokoh-tokohnya. Aku nggak tahu bagaimana rupa Candu—meski memang dideskripsikan tapi rasanya kurang—dan teman-temannya. Omong-omong, aku suka Winona. Yah, sebenarnya Rohan juga appealing sih… tapi aku lebih suka karakter perempuan kayak Winona.

Plot dan Isi Cerita

Novel ini menceritakan Candu yang bakal mengikuti kompetisi barista di mana salah satu syaratnya adalah dengan membuat signature style. Sayang, semuanya pupus karena orang yang diam-diam mencintainya, juga dicintai Candu. Plot ceritanya juga renyah. Tipikal, tapi nggak cheesy. Karena memang mengedepankan passion. Terus terang, aku jadi galau soal pekerjaan saya yang sekarang karenanya. Ah, Candu. Bagaimana caranya punya semangat kayak kamu untuk sebuah passion?

Setting

Bagaimana caranya jika sebuah benda yang ada di sebuah kedai kopi bercerita dari banyak tempat? Dari awal aku sudah mengernyit bingung bagaimana eksekusi penulis. Dan ternyata benar, setting cerita nyaris seratus persen berkutat pada KopiKasep. Yang bagiku sendiri menjadi kelebihan sekaligus kekurangan. Kelebihannya, aku dengan mudah mengimajinasikan bagaimana kedai kopi tersebut, tapi jalan cerita hanya pada rahasia-rahasia yang tokoh lakukan di kedai kopi tersebut.

Another points?

Aku suka bagaimana penulis mengemas novel ini dengan berbagai istilah dunia kopi. Dari judul bab yang juga berkaitan, pembaca akan dibawa larut dalam candunya segelas kopi. Selain itu, yang gamang akan passion, galau pilih universitas atau jurusan. Saya sarankan membaca novel ini!

Well, secara keseluruhan aku menyukai novel ini. Aku tunggu novel berikutnya ya, Ifa…